Kamis, 18 Desember 2008

TOXOPLASMA

Artikel ini saya tulis, menanggapi pendapat Dr Boyke Dian Nugraha MARS, di berbagai media terkait toxoplasma dan kucing sbg penyebabnya . Nah, saya jg ngerasa nyesek dan merasa perlu meluruskan pendapat dr dokter pinter si “primadona seminar” ini, dan inilah artikel hasil browsing dan cari2 literatur:

Apakah Toxoplasma itu?

Toxoplasma gondii adalah semacam protozoa yg dapat ditemukan dan menginfeksi hampir semua hewan berdarah panas, baik unggas/burung, mamalia dan manusia. Infeksi yang disebabkan oleh toxoplasma gondii disebut toxoplasmosis. Toxoplasmosis bisa menjadi penyakit yg sangat serius pada manusia. Toxoplasma gondii dapat ditularkan oleh wanita hamil pada janinnya dan menyebabkan cacat bawaan atau keguguran. Toxoplasmosis juga dapat menginfeksi orang dengan kekebalan tubuh yang rendah, dan menyebabkan beberapa penyakit pada orang yg sedang menjalani kemoterapi atau terinfeksi AIDS.

Bagaimana penyebaran toxoplasma gondii?

Kucing adalah satu2nya inang primer dari toxoplasma gondii. Kucing adalah satu2nya mamalia yang fecesnya dilewati oleh toxoplasma gondii. Di tubuh kucing, toxoplasma gondii yang telah berkembang biak hidup di dalam usus kucing dan kista (seperti telur) keluar dari tubuh kucing melalui feces (pup kucing). Ookista ini harus berada di luar tubuh kucing selama 1-5 hari sebelum menginfeksi. Hal yang penting diingat ketika kita mendiskusikan pencegahan penyakit ini, kucing hanya menularkan toxoplasma gondii lewat fecesnya beberapa minggu setelah kucing terinfeksi. Ookista dapat bertahan beberapa tahun di luar dan kebal terhadap sebagian besar desinfektan.

Kista tersebut tertelan oleh inang perantara seperti tikus, anjing, burung, kambing, sapi, ayam, babi dsb (lewat tumbuhan yg terkena feces kucing, atau tanah yg debunya mengandung kista toxoplasma gondii) dsb dan bermigrasi ke otot dan otak binatang. Ketika kucing memakan daging binatang tersebut dalam keadaan mentah, parasit masuk kembali ke dalam usus kucing, demikianlah siklus hidup toxoplasma gondii.

Singkatnya, penyebab utama dari toxoplasmosis bagi kucing adalah daging binatang yg tidak dimasak matang, mangsa yg terinfeksi toxoplasma gondii, atau tertular sewaktu dalam kandungan induknya, atau melalui air susu induknya. Pada binatang berdarah panas, toxoplasma gondii dapat menyebar lewat uterus (melewati placenta) selain itu, toxoplasma gondii jg menyebar melalui susu induk binatang. Manusia, anjing, dan mamalia lainnya terinfeksi melalui daging binatang, susu mentah (tidak dimasak matang) dari kambing/sapi yg terinfeksi, dan feces kucing yang tidak sengaja menempel di tangan atau masuk ke mulut manusia melalui makanan. Kecoa dan lalat dapat juga menjadi perantara penyebaran toxoplasma gondii karena membawa mungkin membawa sisa2 feces kucing di tubuh mereka.

Apakah toxoplasma gondii menyebabkan penyakit pada kucing?

Toxoplasma gondii menyebabkan penyakit pada kucing. Ciri2 toxoplasma pada kucing adalah ciri2 non spesifik seperti demam, hilangnya nafsu makan, dan depresi. Gejala lanjutan mungkin muncul tergantung pada seberapa parah infeksi dan bagian tubuh mana toxoplasma gondii menginfeksi. Apabila toxoplasma menginfeksi bagian mata, akan terdapat radang mata, kalau di paru2 peneumonia (radang paru2), pada jantung arrhythmia (variasi dari detak jantung notrmal), pada saluran pencernaan muntah, diare, sakit perut, kuning (jaundice), pada system syaraf kelumpuhan dan hilangnya fungsi syaraf, pada otot cara berjalan kaku dan massa otot berkurang. Pada kucing hamil, anak kucing mungkin dilahirkan dalam keadaan mati atau sakit.

Seperti halnya manusia, penyakit ini lebih banyak menyerang binatang dg kekebalan tubuh yg rendah. Kucing dengan toxoplasmosis harus diperiksa juga untuk infeksi2 virus seperti Feline Leukimia Virus (FeLV), Feline Immunodeficiency Virus (FIV), dan Feline Infectious Peritonitis (FIP).

Bagaimana mendiagonosa toxoplasmosis pada kucing?

Toxoplasmosis didiagnosa dengan mengukur antibody terhadap toxoplasma gondii dalam darah. Kadang2 kista ditemukan dalam feces, tapi hal ini sulit dipastikan karena bentuk toxoplasma gondii hampir sama dengan parasit lain, jadi sulit untuk menetukan diagnosa dr feces. Selain itu, kucing mengeluarkan toxoplasma lewat feces hanya pada periode yg sangat pendek, 2-3 minggu saja, seringkali malah tidak mengeluarkan kista di feces sama sekali pada waktu gejala muncul.

Bagaimana mengobati kucing yg terinfeksi toxoplasma gondii?

Pengobatan dg antibiotic Clindamycin. Obat lain yg digunakan Pyremethamine dan Trimerthoprim/sulfiadiazine (Tribrissen). Sekitar 60% hewan dapat pulih kembali dengan pengobatan ini. Tapi pemulihan akan lebih sulit pada hewan2 yang masih kecil dan mempunyai penyakit yang berhubungan dengan kekebalan tubuhnya.

Bagaimana mencegah kucing terkena toxoplasmosis?

Kucing tidak boleh makan daging dan tulang mentah, tidak boleh makan dan mengorek2 tempat sampah. Tidak boleh minum susu binatang yang tidak dipasteurisasi (dimasak). Kucing tidak boleh dibiarkan berkeliaran di luar rumah atau kebun karena bisa terinfeksi toxoplasma gondii apabila memakan burung, tikus hidup tau terkena tanah yang mengandung ookista toxoplasma gondii. Pastikan kucing selalu berada di dalam rumah dan tidak ada kontak dengan tanah. Bersihkan kotak pasir kucing (litter box) setiap hari dengan baik. Feces di flush di toilet, dibakar atau disiram air mendidih. Litter box harus selalu dibersihkan dan disiram air mendidih. Toxoplasma gondii akan mati pada suhu diatas 70C.

Gejala dan tanda2 toxoplasmosis pada manusia

Manusia dapat terinfeksi sejak dalam kandungan atau secara tidak sengaja menelan ookista toxoplasma gondii. Toxoplasma gondii melewati uterus ibu hamil yang terinfeksi toxoplasmosis dan menyerang janinnya. Toxoplamosis pada awal2 masa kehamilan menyebabkan keguguran janin. Pada 10-24 minggu usia kehamilan, mungkin mendapatkan cacat lahir yang serius seperti kebutaan, hydrocephalus (kepala besar berisi cairan), dan keterbelakangan mental. Wanita hamil yg terinfeksi toxoplasmosis hampir tidak menunjukkan gejala. 60% ibu hamil akan menularkan penyakit ini ke bayinya.

Pada manusia yang terinfeksi lewat makanan/ookista yg tertelan gejalanya demam, lesu, pembesaran kelenjar getah bening. Dan gejala yg mungkin namun jarang terjadi adalah peradangan pada hati. Diagnosa toxoplasmosis didasarkan pada hasil tes darah.

Anggapan umum dan fakta tentang toxoplasma

Kucing adalah satu2nya penyebab toxoplasma

Seperti telah dijelaskan diatas, kucing bukan satu2nya penyebab toxoplasma. Orang lebih banyak terkena toxoplasmosis karena makan daging steak yang dimasak rare atau medium, sate, barbeque, buah2an atau lalapan yang tidak dicuci bersih, atau susu yang tidak dipasteurisasi.

Memegang atau membelai bulu kucing atau menghirup bulu kucing yang terkena toxoplasmosis dapat menular ke manusia.

Ookista toxoplasma gondii tidak bisa menempel di bulu kucing. Kucing, rutin mandi (menjilati dirinya) lebih dari sekali dalam 1 hari, hal ini akan secara menyeluruh menghapus semua ookista di bulunya sebelum ookista bisa menginfeksi mahluk lainnya.

Toxoplasma dapat menular lewat gigitan dan cakaran kucing

Nah, ini lagi mitos dodol. Toxoplasmosis tidak menular lewat gigitan dan cakaran kucing.

Adakah resiko kesehatan bagi manusia apabila kucingnya terinfeksi toxoplasmosis?

Tidak seperti anggapan orang selama ini, kucing yang hasil tesnya positif mungkin lebih aman daripada kucing dg hasil tes negatif. Mengapa? Kucing dengan hasil tes positif pernah terinfeksi toxoplasmosis. Kucing akan mengembangkan immunitas/kekebalan yg sangat kuat, yang berarti mereka tidak akan terinfeksi dan menyebarkan ookista toxoplasma setidaknya selama setahun. Beberapa kucing yang telah terinfeksi dapat mempertahanakan imunitasnya sampai 6 tahun. Kucing dengan hasil tes negatif tidak mempunya kekebalan terhadap toxoplasma gondii. Apabila terinfeksi, mereka masih dapat menyebarkan ookista toxoplasma gondii.

Apa yang harus kita lakukan untuk mencegah toxoplasmosis?

  1. Jangan makan daging yang tidak dimasak matang. Daging harus dimasak pada suhu 70C sekurang2nya 20 menit.
  2. Jangan minum susu yang tidak dimasak/dipasteurisasi
  3. Jangan makan sayuran/buah2an yang tidak dicuci dengan benar & bersih
  4. Cuci tangan, meja/talenan dan peralatan dapur dengan air hangat dan sabun setelah mengolah daging mentah.
  5. Pakailah sarung tangan karet pada waktu berkebun, cuci tangan dg sabun setelahnya.
  6. Cuci tangan sebelum makan.
  7. Kotak pasir tempat anak2 bermain di halaman harus ditutup bila tidak digunakan
  8. Jangan minum air mentah kecuali sudah direbus mendidih.
  9. Jangan memberikan daging mentah atau tidak matang kepada kucing anda. Jangan memberikan susu yang tidak dipasteurisasi.
  10. Jangan membiarkan kucing berkeliaran di luar rumah atau berburu binatang berdarah panas.
  11. Pakailah sarung tangan karet dan masker dan scoop pada waktu membersihkan litterbox. Cuci tangan setelahnya.
  12. Bersihkan dan buang feces kucing dari litterbox setiap hari, flush feces di toilet, siram air panas atau dibakar. Siram dan bersihkan litterbox dan scoopnya dg air mendidih.
  13. Kontrol populasi tikus, kecoa, lalat dan inang perantara toxoplasma gondii laiannya.
  14. Wanita hamil dan orang2 dg system imunitas yg rendah seperti terinfeksi HIV atau sedang mendapat pengobatan kemoterapi tidak boleh membersihkan litterbox.
Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan membuka mata kita semua bahwa kucing " bukan satu2nya penyebab toxoplasmosis". Dan mematahkan anggapan2 tidak berdasar yang diyakini sebagian besar masyarakat kita selama ini. Semoga tidak ada lagi orang yang membuang kucingnya ke jalanan karena takut terkena toxoplasma. Semoga tidak ada lagi orang pinter yang ngomong di berbagai media dan memberi pemahaman yang salah kepada masyarakat luas. Dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan di sekitar kita dan waspada dan berhati2 terhadap apa yang kita makan adalah pencegahan yang paling efektif terhadap penyakit ini.




4 komentar:

Anonim mengatakan...

saya sangat setuju sekali dengan ulasan tentang toxoplasma yang telah ibu buat..saya sangat menyukai kucing sebagai hewan peliharaan dan sebagai perempuan yang belum menikah seringkali orang-orang menyarankan saya untuk tidak terlalu dekat dengan kucing karena dapat menyebabkan "mandul" (sayangnya salah sekali).kebetulan saya adalah mahasiswa kedokteran hewan saya banyak mempelajari tentang toxoplasma dan cara memelihara kucing yang baik sehingga saya tahu apa yang seharusnya saya lakukan dan tidak. semoga setelah membaca artikel yang telah ibu buat lebih banyak lagi orang yang sadar bahwa kucing sebenarnya tidak dapat dijadikan kambing hitam penyebab toxoplasmosis. terimakasih bu..

Shally mengatakan...

Untungnya sudah ada penelitian dari Amerika, dengan mengundang peneliti-peneliti lebih dari 60 negara di dunia yang menghasilkan molekul ajaib yaitu TRANSFER FACTOR, yang mampu membunuh parasit-parasit di dalam tubuh kita tanpa adanya efek samping. keampuhan Transfer Factor sudah diakui di lebih dari 60 negara dan dimasukkan ke dalam Buku Rujukan Dokter di Amerika (PDR) dan disahkan penggunaannya di semua Rumah sakit dan Klinik di Rusia. Transfer factor mampu membunuh Toxoplasma.

www.thetransferfactorindonesia.com

www.4life.com

Rock Theory Bontang mengatakan...

wah mantep artikelnya... saya jadi mengerti sekarang dan tidak perlu "phobia" terhadap kucing...

Solocats mengatakan...

@Anonim; Betul sekali. Faktanya, lebih banyak orang yg tidak mempunyai kucing dan terkena toxoplasmosis daripada orang yg mempunyai kucing. Fakta juga, banyak sekali pemilik kucing (bahkan sampai puluhan ekor) yg hamil dan mempunyai anak tanpa masalah.
@Shally; Kabar baik. Sebenernya treatment rutin dg antibiotik spt Clyndamycin, Rovamycin dsb cukup ampuh jg kok..
@Puguh Prasetyo; Sip masss.. Makasih udah mampir ya..