Rabu, 25 Februari 2009

SETAHUN HASILKAN 50 EKOR, TERJUAL HABIS

Bisnis ternak kucing tak banyak dilirik orang. Tapi Yeni Puspita, asal kota Mojokerto, menekuni bisnis langka tersebut sejak 2004. Dia berhasil mengembangbiakkan kucing Persia. Beberapa kucing terlihat di rumah Yeni Puspita Jl….(sorry disensor). Kucing2 berbulu lebat dimasukkan ke kandang berukuran kecil yg berjajar rapi.

Selain makanan, dalam kandang disediakan ember plastik, yang berfungsi sebagai tempat kencing dan berak kucing. “Kalau dibiasakan, kucing tidak berak dan kencing di sembarang tempat. Semua dimulai dari kebiasaan” ungkap Yeni.

Selain kandang kucing di luar rumah, sebagian besar kucing peliharaan Yeni di tempatkan di dalam rumah. Begitu Yeni membuka pintu, kucing2 tersebut secara bersamaan mendekatinya. Yeni menunjukkan tempat kucing- kucingnya memperbanyak keturunan.

Perempuan kelahiran Ponorogo 24 Juli 1981 tersebut memanggil satu persatu kucingnya. Salah satunya Luki yang sekarang berumur 4 tahun. “Tak hanya diberi makan, tapi dimandikan dan disisir. Untuk menyisir bulu2 itu, dua hari sekali diberi bedak”Kucing2 tersebut dimandikan dengan air hangat seminggu sampai 2 minggu sekali. Setelah itu, mereka dihanduki dan bulunya dikeringkan. “Terakhir, kucing diberi parfum. Ada parfum sendiri” ungkapnya.

Ada 15 ekor kucing betina dan 4 ekor kucing jantan yg dimiliki Yeni. Dalam setahun induk kucing tersebut bisa menghasilkan 40-50 ekor anak kucing. Rata2 terjual habis karena peminatnya tinggi. Dalam setahun satu ekor induk betina bisa melahirkan anak sampai 3 kali. Ada kucing yg melahirkan sampai 7 ekor. Kucing milik Yenipun prnah mengalami hal itu. “Untuk mengembangbiakkan 15 ekor kucing betina, cukup dg 4 ekor pejantan” katanya

Karena ternak, Yenipun menjual anak kucing tersebut. “Penetapan harga dipengaruhi beberapa pertimbangan. Kucing berhidung pesek lebih mahal dibanding yang mancung. Selain itu kondisi bulu dilihat, semakin tebal bulunya semakin mahal.” Jelasnya

Anak kucing yang bisa dijual rata2 berumur 3 bulan. Harganyapun bervariasi. Harga paling murah 800rb/ekor. Yeni pernah menjual kucing agak pesek seharga 1.700.000/ekor. “Kucing Persia memang manja dan minta diperhatikan” ungkapnya.

Abi Mukhlisin, Mojokerto
Jawa Pos, Rabu, 25 Februari 2009 hal 13 (Jawa Timur)

Seandainya kucing bisa bicara..Seandainya kucing diberi akal budi dan bisa mengadukan nasibnya ke pengadilan..Seandainya kucing jantan dan betina punya kemampuan melawan manusia dan menolak dijadikan mesin untuk produksi massal kaya gini, kira2 apa yang mereka akan lakukan yah?

Saya cuma berpikir aja, gimana caranya kita menjangkau orang2 seperti ini dan memberi pencerahan, gimana caranya kucing2 Persia yang pemiliknya nggak sadar kesehatan dan aturan breeding dg benar supaya menjadi lebih sejahtera? Sedih banget bacanya, tapi saya sadar, saya berdiri melawan arus.. memang sebuah tantangan dan PR besar yg nggak akan selesai dalam sekejap.

Media nggak berhenti2nya memberitakan betapa menggiurkannya dan manisnya “bisnis” kucing ini, tapi ujung2nya memberikan pemahaman yang salah kepada masyarakat. Tidak disampaikan dg gamblang resiko breeding itu apa. Resiko breeding juga besar lho, nggak sekali dua saya dengar kucing teman2 yang dibeli dg harga puluhan juta mati karena melahirkan, anakan terlahir cacat (cacat genetik) dan membutuhkan biaya dokter dan obat2an rutin yg harganya mahal, belum lagi kalau anakan lahir dg false colour, atau melenceng jauh dr breed standardnya.

Kucing2 dg kualitas pet ini akhirnya dijual tanpa disteril, jatuh ke tangan pabrik kucing atau Backyard breeder, nah mulailah mereka memproduksi massal kucing Persian, sampai seperti saat ini Persian sudah overpopulasi dan harganya jatuh sampai ke level yang nggak masuk akal (Rp 300rb -Rp 500rb). Mudah2an ada kesadaran dari cattery2 untuk mensteril kucing2 pet nya. Karena masalah overpopulasi Persian ini akan selalu menjadi lingkaran setan yg tidak berujung.

Yah, sepertinya nggak banyak yg bisa saya lakukan, saya lakukan yg saya bisa, mulai dari mengedukasi diri sendiri, keluarga, teman, tetangga. Walaupun yang saya lakukan nggak seberapa, tapi setidaknya saya sudah berusaha. Semoga semakin banyak teman2 yang bersedia meluangkan waktu dan memberi pemahaman kepada para newbie, semoga kucing2 Indonesia menjadi lebih sehat dan sejahtera di masa mendatang.. Amin.

Tidak ada komentar: